Oleh: Vonny Margaretha*
Mungkin banyak dari kalian yang mengenal seorang introvert dari jenis kepribadian yang pendiam, tidak menyukai keramaian dan tidak terlalu sering melakukan aktivitas di luar rumah. Di masa pandemi seperti ini, di mana tidak banyak orang yang melakukan aktivitas di luar rumah dan memilih untuk melakukan sebagian besar aktivitas secara online atau virtual di rumah, memang menguntungkan bagi seseorang yang berkepribadian introvert.
Dengan mengurangi aktivitas di luar rumah semasa pandemi, secara tidak langsung kita berkontribusi dalam penurunan angka positif Covid-19 di Indonesia. Namun yang terpenting bagi semua orang adalah tetap menjaga kesehatan dan kebersihan dalam kehidupan sehari-hari, karena hal itu tidak hanya menjadi kebiasaan yang harus berlanjut, tetapi juga merupakan pelajaran atau pesan yang penting dari musibah pandemi ini.
Bagi seorang introvert, situasi ini memang bagaikan rutinitas yang dijalani seperti biasa dalam kehidupan sehari-hari, bahkan sebelum pandemi terjadi. Meskipun begitu, sebenarnya seorang introvert juga perlu bersosialisasi dengan dunia luar yang mana nantinya akan menguras energi mereka lalu mereka bisa mengisi kembali energi mereka dengan menghabiskan waktu sendiri.
Pandemi ini memang membuat mereka nyaman dengan kewajiban untuk melakukan sebagian besar kegiatan di rumah, dimana kebiasaan yang diadaptasi sesuai dengan karakter perilaku yang secara alami sudah mereka miliki sejak awal.
Berbeda pula dengan orang-orang yang memiliki kepribadian ekstrovert dan ambivert. Keadaan ini memang cukup sulit dan menyiksa mereka dari segi fisik maupun mental. Tidak mudah memang bagi mereka untuk tetap bertahan diam di rumah saja saat. Memang tidak mudah beradaptasi dengan kebiasaan baru yang sangat berbeda dengan rutinitas sebelumnya..
Selama pandemi ini mungkin banyak yang sudah kita rasakan dan pikirkan termasuk kesepian di tengah keterbatasan yang melarang kita untuk bertemu secara langsung atau mengadakan pertemuan sosial, keagamaan, dan acara yang menghasilkan kerumunan. Tetapi dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi masa kini, kita masih bisa terhubung secara virtual dengan keluarga, teman, dan bahkan untuk kegiatan belajar atau pekerjaan yang dapat dilakukan dengan jarak jauh.
Sepanjang tahun 2020 kita sangat mendambakan koneksi antara sesama manusia, namun di sisi lain dilema tersebut terkalahkan dengan kenyataan pandemi yang terus terjadi sampai saat ini. Manusia sebagai makhluk sosial hanya perlu tetap bertahan dengan kebiasaan baru dan semua hal yang mungkin dilakukan secara online.
Kita hanya bisa terus berharap supaya solusi yang terbaik bisa terwujud dan pandemi Covid-19 ini bisa cepat berakhir. Selain itu kita tidak bisa menyalahkan siapa pun atas pandemi yang sekarang terjadi, karena mungkin saja memang kehendak alam supaya kita ingat bahwa ketika pandemi ini berlangsung ada banyak sisi baik dan buruk yang semua orang harus terima.
Sisi baiknya adalah kita bisa menghabiskan waktu lebih banyak dengan keluarga, atau orang-orang yang kita sayang. Sedangkan sisi buruknya adalah sektor bisnis terkena dampak yang signifikan sehingga perekonomian menjadi lesu, banyak terjadi PHK, banyak bisnis akhirnya terpaksa gulung tikar, dan sebagainya.
Sekalipun introvert menikmati waktu sendiri namun mereka juga bisa merasakan kebosanan atau kejenuhan selama di rumah saja dan mereka juga sama seperti kepribadian lainnya yang mana mereka juga berusaha bertahan di tengah-tengah situasi pandemi. Apapun kepribadian kita, semuanya berjuang bersama-sama ditengah-tengah keadaan yang kurang nyaman ini.
2020 mungkin berisi dengan cerita atau pengalaman kita selama karantina di rumah saja, tapi yakinlah bahwa pengalaman itu akan berkesan buat kita semua setelah keadaan sudah lebih baik dan kembali seperti semula. Jika kita memahami tentang karakteristik seorang introvert, maka banyak hal yang akan kita hargai dan nikmati dari waktu-waktu sendiri yang telah terlewati sepanjang tahun saat pandemi berlangsung.
Discussion about this post