Minggu, Juni 4, 2023
LintasBatas.co
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
  • Home
  • Opini
  • MILD
  • GKB
  • Lipsus
  • Resensi
  • Resah
  • Silam
  • Kirim Tulisan
  • Home
  • Opini
  • MILD
  • GKB
  • Lipsus
  • Resensi
  • Resah
  • Silam
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
LintasBatas.co
No Result
View All Result
Home MILD

Alasan Mengapa Anggota DPR Cocok Menjadi Pahlawan Nasional

Mungkinkah kita bisa menambah daftar Pahlawan Nasional kita?

Ahmad Ashim Muttaqin by Ahmad Ashim Muttaqin
10/11/2020
in MILD
Dibaca Dalam: 4 menit
0 0
A A
0
pahlawan

Photo by pikiran-rakyat.com

182
VIEWS
Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah

Yang dapat membikin secarik kain putih menjadi merah dan putih

Maka selama itu tidak akan kita akan mau menyerah kepada siapapun juga

Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar! Merdeka!!! 

Penggalan pidato Bung Tomo diatas merupakan pembakar semangat juang arek-arek Suroboyo ketika bertempur melawan tentara sekutu pada tanggal 10 November 1945. Meskipun telah memproklamirkan kemerdekaan, tentara sekutu masih saja mengusik rumah tangga bangsa Indonesia melalui Netherlands Indies Civil Administration (NICA) dan Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI).

Akhirnya pertempuran nan dahsyat tak dapat dihindari. Lesatan peluru Thompson, kibasan pedang dan celurit, serta amukan bambu runcing mewarnai setiap sudut kota pada hari itu. Banyak korban jiwa berjatuhan diantara kedua pihak. Surabaya menjadi medan perang yang ganas layaknya Pochinki di PUBG.

Untuk mengenang kembali momen bersejarah tersebut, maka setiap tanggal 10 November diperingati sebagai hari Pahlawan Nasional. Tidak hanya untuk pahlawan yang gugur selama pertempuran Surabaya saja, tapi hari Pahlawan juga ditujukan kepada semua pejuang kemerdekaan di seluruh Indonesia.

Lantas, untuk saat ini, dengan melihat keadaan bangsa yang cenderung damai, mungkinkah kita bisa menambah daftar Pahlawan Nasional kita? Andaikata bisa, saya pribadi akan mengusulkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat sebagai kandidat Pahlawan Nasional.

Berikut 4 alasan mengapa anggota DPR cocok menjadi pahlawan nasoinal berdasarkan Pasal 5 Peraturan Menteri Sosial Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional:

1. Pernah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata atau perjuangan politik atau perjuangan dalam bidang lain untuk mencapai, merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa

Untuk bisa menjadi anggota DPR, tentu diperlukan perjuangan politik yang tidak mudah. Berbagai intrik politik dan obral janji dilakukan agar bisa meyakinkan konstituen dan merasakan hangatnya kursi Senayan. Belum lagi kondisi internal DPR yang penuh kepentingan menjadi tantangan yang penuh akan siasat.

Baca juga:

Perilaku “Aktivis Kampus” Masa Kini

Menjadi Perempuan Pada Masa Athena Kuno Sangat Tak Menyenangkan

Tidak mungkin anggota DPR melakukan tugasnya untuk memecah belah bangsa, Kalopun ada beberapa oknum DPR yang pernyataannya kontrovesial, mungkin beliau sedang khilaf. Atau mungkin juga sekadar gimmick agar perhatian media massa terpecah sehingga menutupi isu penting lainnya.

2. Tidak pernah menyerah pada musuh dalam perjuangan

Kegigihan anggota DPR dalam berjuang mungkin saja bisa menyamai ketangguhan prajurit Kopassus dalam berperang. Pantang menyerah sebelum sukses menjadi titah abadi yang melekat di benak mereka. Sungguh sebuah sikap yang menunjukkan kepahlawanan sejati,

Mungkin kita masih ingat dengan dengan kegigihan Setya Novanto dalam kasus megakorupsi E-KTP yang meninggalkan beragam cerita menggelikan terkait drama-drama yang beliau sutradarai. Mulai dari menghindari panggilan penyidik, pra pengadilan, jatuh sakit, menabrak tiang listrik hingga sel palsu di Lapas Sukamiskin.

3. Melakukan pengabdian dan perjuangan yang berlangsung hampir sepanjang hidupnya dan melebihi tugas yang diembannya

Inilah istimewanya menjadi anggota DPR, tak mengenal batas waktu. Tidak seperti Presiden atau pemimpin daerah yang hanya dibatasi dua kali masa kepemimpinan. Kita bisa saja menjadi anggota DPR dari umur 20 tahun hingga ajal menjemput, asalkan memenangkan proses pemilu legislatif.

Maka jangan heran ketika mendengar nama Ceu Popong yang menjabat sebagai anggota parlemen dari tahun 1987 hingga 2019. Ada juga Tjahyo Kumolo, Setya Novanto, Yasonna Laoly dan Fahri Hamzah yang pernah menjabat sebagai anggota DPR selama 14 tahun lebih.

Terkait tugas, anggota DPR memang terkenal dengen multitalenta nya. Pada umumnya, terdapat 3 fungsi dan tugas DPR, yakni legislasi, anggaran dan pengawasan. Meski pada kenyataannya beberapa anggota DPR melakukan tugas melebihi tugas yang diembannya. Sebut saja seperti tugas korupsi, tugas bolos sidang dan tugas provokator publik.

ADVERTISEMENT

4. Melakukan perjuangan yang mempunyai jangkauan luas dan berdampak nasional

Dari nama “Dewan Perwakilan Rakyat” saja kita sudah bisa menerka bahwa mereka punya pengaruh yang kuat terhadap kondisi nasional. Perjuangan yang mereka lakukan tidak hanya menyangkut persoalan rakyat saja, tapi juga menyangkut hutan, laut, sumber daya alam, dan hal-hal lain yang tidak semestinya manusia intervensi.

Kebijakan yang mereka lakukan bisa saja mengguncangkan seluruh negeri. Seperti yang baru-baru ini terjadi, yakni UU Omnibus Law yang mendapatkan penolakan di seluruh penjuru negeri hingga menyebabkan chaos di beberapa daerah.

Tidak hanya berbekal kebijakan saja, statement kontroversial yang keluar dari mulut anggota DPR juga bisa memicu kemarahan dimana-mana. Fahri Hamzah, Fadli Zon dan Ruhut Sitompul adalah beberapa nama yang kerap memunculkan kontroversi di masyarakat.

________________________
Kontributor adalah Ketua Tim Riset LintasBatas.co
Instagram: masaqin_
Tags: DPRPahlawan Nasional
ADVERTISEMENT
Ahmad Ashim Muttaqin

Ahmad Ashim Muttaqin

Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2018

Artikel Lainnya

Perilaku “Aktivis Kampus” Masa Kini
MILD

Perilaku “Aktivis Kampus” Masa Kini

by Redaksi
25/11/2022
Menjadi Perempuan Pada Masa Athena Kuno Sangat Tak Menyenangkan
MILD

Menjadi Perempuan Pada Masa Athena Kuno Sangat Tak Menyenangkan

by Redaksi
24/11/2022
budaya patriarki
MILD

Laki-Laki Diuntungkan Budaya Patriarki, Ngapain Repot Memperjuangkan Kesetaraan Gender?

by Redaksi
20/05/2021
Kartini Nikah
MILD

Kartini dan Pertanyaan Kapan Nikah

by Redaksi
06/05/2021
mahasiswa ulang tahun
MILD

Stop Meminta Traktiran Pada Mahasiswa yang Ulang Tahun

by M Firmansyah Subandari
21/02/2021

Discussion about this post

Di Balik Alasan FIFA Membatalkan Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20

07/04/2023
Penolakan Kedatangan Timnas Israel: Implikasi Sosial dan Politik

Penolakan Kedatangan Timnas Israel: Implikasi Sosial dan Politik

31/03/2023
Realisasi MBKM: Menjawab Tantangan Bukan Kebutuhan

Realisasi MBKM: Menjawab Tantangan Bukan Kebutuhan

30/03/2023
  • REDAKSI
  • DISCLAIMER
  • KIRIM TULISAN
  • KONTAK KAMI
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
Media Independen Mahasiswa

© 2018-2021 Lintas Batas - Media Independen Mahasiswa

No Result
View All Result
  • Login
  • Sign Up
  • Home
  • Opini
  • MILD
  • GKB
  • Lipsus
  • Resensi
  • Resah
  • Silam
  • Kirim Tulisan

© 2018-2021 Lintas Batas - Media Independen Mahasiswa

Welcome Back!

Sign In with Google+
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Google+
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist