Monday, June 27, 2022
LintasBatas.co
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
  • Home
  • Opini
  • MILD
  • GKB
  • Lipsus
  • Resensi
  • Resah
  • Silam
  • Kirim Tulisan
  • Home
  • Opini
  • MILD
  • GKB
  • Lipsus
  • Resensi
  • Resah
  • Silam
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
LintasBatas.co
No Result
View All Result
Home MILD

Apa Salahnya Memanjakan Tubuh di Songgoriti?

Oleh: Ahmad Ashim Muttaqin* | Ulasan ini semoga bisa mengubah stigma masyarakat bahwa Songgoriti bukanlah sekadar wisata lendir

Redaksi by Redaksi
17/07/2020
in MILD
Dibaca Dalam: 3 menit
1 0
A A
0
songgoriti

Ilustrasi Photo Songgoriti on https://www.instagram.com/malangchannel/?hl=id

7.8k
VIEWS
Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

Sebagai bagian dari masyarakat Kota Batu, tentu saya merasa bangga apabila kata “Songgoriti” begitu mudah di ingat oleh pemuda-pemudi dari luar kota. Karena selama ini destinasi yang menjadi tagline Kota Batu hanyalah Jatim Park dan Alun-Alun KWB. Dan ternyata tanpa promosi berlebihan, Songgoriti mampu bertengger sejajar dengan wisata-wisata tersebut.

Jika pada umumnya tempat wisata akan ramai ketika libur panjang atau akhir pekan, namun tradisi tersebut tidak berlaku bagi Songgoriti. Percaya atau tidak, waktu paling ramai untuk mengunjungi Songgoriti adalah ketika musim sedang dingin-dinginnya seperti beberapa minggu terakhir ini.

Ibarat sauna ditengah benua Antartika, Songgoriti menjadi jawaban yang tepat untuk memanjakan dan menghangatkan tubuh. Sebelum pikiran anda semakin liar kemana-mana, izinkan saya memberikan beberapa alasan mengapa Songgoriti cocok untuk memanjakan tubuh anda:

Pertama, sebagai pemuda harapan bangsa tentu kita tak pernah lupa mengenai pesan Bung Karno tentang Jas Merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Nah, banyak yang belum tahu bahwa Songgiriti pada mulanya adalah sebuah situs sejarah.

Disinilah ditemukan sebuah candi yang diberi nama candi Songgiriti atau candi Supo. Menurut sejarahnya, zaman dahulu daerah Songgoriti dijadikan tempat beristirahat bagi anggota keluarga kerajaan Medang. Untuk memudahkan akses informasi serta jalan, maka dibuatlah candi sebagai penanda.

Pendirian candi Songgoriti diprakarsai atas inisiatif Mpu Sendok yang kemudian pembangunannya dikerjakan oleh Mpu Supo. Di sekitar situs juga ditemukan beberapa arca yang diyakini peninggalan agama Hindu sebagaimana agama mayoritas ketika kerajaan Medang berdiri.

Baca juga:

Laki-Laki Diuntungkan Budaya Patriarki, Ngapain Repot Memperjuangkan Kesetaraan Gender?

Kartini dan Pertanyaan Kapan Nikah

Tempat ini tentu cocok untuk memanjakan tubuh bagian otak, karena dengan belajar sejarah, kita bisa mengerti tentang masa lalu dan punya bekal untuk menghadapi masa depan. Konon kabarnya belum ditemukan umur pasti dari candi Songgoriti ini. Sehingga harusnya ini menjadi kesempatan bagi mahasiswa sejarah maupun arkeologi untuk dijadikan bahan penelitian.

Kedua, sebagai muslim tentu kita ingat beberapa olahraga yang disunnahkan oleh Nabi, yakni memanah, berkuda dan berenang. Nah, Songgiriti juga terkenal berkat sumber mata airnya. Maka jangan heran jika di area ini banyak sekali pemandian dan kolam renang.

Bekerja seharian dan belajar berjam-jam tentu membutuhkan fisik dan stamina yang kuat. Tubuh yang terkena syndrom rebahan ini perlu dimanjakan dengan diberikan olahraga ringan tanpa perlu mengeluarkan keringat. Dan renang adalah jawabannya.

Ketika dulu masih Sekolah Dasar (SD), hampir setiap Jum’at saya pergi ke Songgoriti. Sampai-sampai kenal dengan tukang parkir, tukang bakso dan penjaga Songgoriti. Tentu saya kesana dengan tujuan yang mulia, yakni mengamalkan sunnah nabi melalui les renang.

Pasca berenang tentu tidak afdhol jika tidak di-finishing touch dengan mandi. Untuk yang bosan mandi dengan air dingin pun tidak perlu bersedih karena banyak tersedia pemandian air panas, baik menggunakan water heater maupun air panas alami belerang.

Ketiga, setelah seharian pusing mempelajari candi lalu berenang sampai sore hari, tentu badan menjadi pegal dan letih. Nah jangan khawatir, Songgoriti selalu punya solusi. Disini tersedia banyak sekali tempat bermalam. Baik yang bentuk per kamar, rumah bahkan gubuk di hutan.

ADVERTISEMENT

Dengan udara kota Batu yang sangat dingin maka sangat rawan sekali membawa penyakit pilek dan ingusan. Langkah bijak yang patut diambil adalah berada didalam ruangan, berselimut dan memeluk guling dengan erat. Apalagi beberapa penginapan juga menyediakan water heater yang semakin memanjakan tubuh pengunjungnya.

Usaha villa di Kota Batu seakan menjadi bisnis never ending selama pembangunan daerah ditekankan di sektor pariwisata. Wisatawan yang berkunjung di Kota Batu pasti butuh tempat menginap. Bahkan hadirnya hotel-hotel baru tidak menyurutkan roda ekonomi pengusaha villa.

Perbedaan segmen pasar menjadi modal tersendiri bagi pengusaha tersebut. Menjamurnya hotel besar hanya akan mampu dirasakan oleh wisatawan bermodal menengah keatas. Dan bagi wisatawan dompet tipis, villa menjadi jawaban termudah untuk melindungi diri dari dinginnya Kota Batu.

Ulasan ini semoga bisa mengubah stigma masyarakat bahwa Songgoriti bukanlah sekadar wisata lendir. Banyak sekali destinasi lain yang bisa dinikmati semua umur. Maka jangan sungkan untuk berkunjung ke Songgoriti demi menyambung roda ekonomi masyarakat sana serta menyumbang pajak untuk Pemerintah daerah (Pemda) demi Kota Batu yang bersinar.

________________________
*Kontributor adalah Ketua Tim Riset Lintasbatas.co
Instagram: masaqin_
Tags: MalangSonggoritiWisata Kota Batu
ADVERTISEMENT
Redaksi

Redaksi

LintasBatas.co adalah kanal berita bentukan mahasiswa independen. Pembaca dapat mengirimkan tulisannya melalui email redaksi@lintasbatas.co.

Artikel Lainnya

budaya patriarki
MILD

Laki-Laki Diuntungkan Budaya Patriarki, Ngapain Repot Memperjuangkan Kesetaraan Gender?

by Redaksi
20/05/2021
Kartini Nikah
MILD

Kartini dan Pertanyaan Kapan Nikah

by Redaksi
06/05/2021
mahasiswa ulang tahun
MILD

Stop Meminta Traktiran Pada Mahasiswa yang Ulang Tahun

by M Firmansyah Subandari
21/02/2021
mahasiswa umm minimalis
MILD

Kiat Hidup Minimalis ala Mahasiswa UMM

by Ahmad Ashim Muttaqin
29/09/2021
vaksin tsunade
MILD

Kami Lebih Butuh Tsunade Daripada Vaksin

by Ahmad Ashim Muttaqin
15/02/2021

Discussion about this post

YPI Al Multazam HK Launching Buku Bunga Rampai

26/04/2022

Ada Juri Hafiz Indonesia di Milad YPI Al-Multazam HK Kuningan

26/04/2022

Milad YPI Al-Multazam HK Dihiasi 20 Kali Khatam Al Quran

26/04/2022
  • REDAKSI
  • DISCLAIMER
  • KIRIM TULISAN
  • KONTAK KAMI
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
Media Independen Mahasiswa

© 2018-2021 Lintas Batas - Media Independen Mahasiswa

No Result
View All Result
  • Login
  • Sign Up
  • Home
  • Opini
  • MILD
  • GKB
  • Lipsus
  • Resensi
  • Resah
  • Silam
  • Kirim Tulisan

© 2018-2021 Lintas Batas - Media Independen Mahasiswa

Welcome Back!

Sign In with Google+
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Google+
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist