Monday, June 27, 2022
LintasBatas.co
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
  • Home
  • Opini
  • MILD
  • GKB
  • Lipsus
  • Resensi
  • Resah
  • Silam
  • Kirim Tulisan
  • Home
  • Opini
  • MILD
  • GKB
  • Lipsus
  • Resensi
  • Resah
  • Silam
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
LintasBatas.co
No Result
View All Result
Home Opini

Generasi Milenial Cenderung Lupakan Kesehatan Mental

Redaksi by Redaksi
14/07/2020
in Opini
Dibaca Dalam: 3 menit
0 0
A A
0
Generasi Milenial Cenderung Lupakan Kesehatan Mental

Visual Grafis oleh Dinda Putri A.

680
VIEWS
Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

Oleh: Cicin Febri Lianah*

Sebagian besar remaja atau generasi milenial mungkin awam bahkan tidak mengenal apa itu kesehatan mental. Hal itu memang wajar karena sebagian besar masyarakat khususnya remaja hanya mementingkan apa itu sehat secara fisik. Padahal hal ini penting diketahui untuk keberlangsungan hidup demi masa depan saat mereka dewasa.

Lantas apa itu sehat secara mental? Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan mental merupakan kondisi dari kesejahteraan yang disadari individu.

Selain itu di dalamnya terdapat kemampuan-kemampuan untuk mengelola stres kehidupan yang wajar, untuk bekerja secara produktif dan menghasilkan peran di komunitasnya.

Dapat disimpulkan apabila seseorang mengidap gangguan kesehatan mental maka individu tersebut akan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan dirinya dengan kondisi di sekitarnya.

Ketidakmampuan dalam memecahkan sebuah masalah sehingga menimbulkan stres yang berlebih menjadikan kesehatan mental individu tersebut menjadi lebih rentan.

Baca juga:

Zelensky, Ambisi Kedaulatan, dan Proyeksi Perdamaian Rusia-Ukraina

Tantangan Pendidikan Bagi Muhammadiyah di Masa Pandemi

Akhirnya dinyatakan terkena sebuah gangguan kesehatan mental atau yang biasa disebut dengan mental illness. Oleh karena itu, menjaga kesehatan mental sangatlah penting apalagi di kalangan remaja.

Mengapa kesehatan mental penting diketahui sejak remaja? Masa remaja merupakan masa yang kritis dalam siklus perkembangan seseorang.

Diketahui pada masa ini banyak terjadi perubahan dalam diri seseorang sebagai persiapan memasuki masa dewasa.

Remaja identik dengan sifatnya yang labil dan cenderung berubah-ubah. Remaja juga identik dengan proses pencarian jati diri.

Oleh karenanya, banyak hal yang nantinya akan mempengaruhi proses perkembangan saat remaja mencari jati diri dan bertumbuh dewasa.

Pada masa ini penuh dengan gejolak perubahan baik perubahan biologis, psikologis mapun perubahan sosial. Dalam keadaan serba tanggung ini seringkali memicu terjadinya konflik antara remaja dengan dirinya sendiri (konflik internal).

ADVERTISEMENT

Jika tidak diselesaikan dengan baik maka akan memberikan dampak negatif terhadap perkembangan remaja tersebut di masa mendatang, terutama terhadap pematangan karakternya. Pada akhirnya, tidak jarang memicu terjadinya gangguan mental.

Mengetahui Kesehatan Mental Sejak Remaja

Data Riskesdas tahun 2018 menyatakan lebih dari 19 juta penduduk usia di atas 15 tahun terkena gangguan mental emosional. Lebih dari 12 juta orang berusia diatas 15 tahun diperkirakan mengalami depresi.

Agar dapat mencegah terjadinya dampak negatif tersebut berkembang pesat, perlu mengetahui perubahan yang terjadi dari karateristik setiap remaja.

Sehingga remaja dapat melalui periode ini dengan optimal dan Ia mampu menjadi individu dewasa yang matang, baik fisik maupun psikisnya.

Hal senada dinyatakan oleh WHO pada tahun 2001, bahwa dunia yang cocok untuk anak-anak adalah dunia di mana semua anak termasuk remaja memiliki banyak kesempatan. Guna mengembangkan kapasitas masing-masing dalam lingkungan yang aman dan mendukung.

Selain kesehatan fisik yang perlu diperhatikan dalam tiap proses perkembangan remaja menuju dewasa. Kesehatan mental remaja juga perlu diperhatikan.

Karena nyatanya hal itulah yang membantu remaja lebih berkembang di kemudian hari dalam menjalani segala aktifitasnya agar lebih produktif saat dewasa.

Banyak dari remaja yang belum tahu akan pentingnya menjaga kesehatan mental mereka sejak dini, yang lebih parah lagi mereka belum tahu apa itu sehat secara mental.

Selama ini yang lebih sering remaja jumpai adalah konsep sehat secara fisik. Apabila remaja telah mengetahui kapasitas kesehatan mentalnya sejak dini. Maka, saat dewasa nanti banyak hal positif yang akan terima oleh mereka.

Seperti bersikap positif terhadap diri sendiri. Jika telah memahami akan bahaya terhadap gangguan mental maka seorang remaja cenderung lebih menghargai akan keadaan dirinya.

Sikap seperti ini dapat membantu mengilangkan aktifitas remaja dari kebiasaan membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain dan berfikir buruk terhadap dirinya.

Cukup bagi dirinya atas pencapaian yang telah dia capai karena menurutnya kapasitas pribadi dengan orang sekitarnya berbeda.

Remaja yang mengenal dirinya akan fokus pada pencapaian dirinya sendiri daripada tuntutan lingkungan dan orang sekitarnya.

Apabila remaja telah mengetahui kapasitas dirinya maka nantinya pribadi remaja tersebut tidak akan menuntut banyak hal dari dirinya karena tuntutan lingkungannya.

Remaja tersebut lebih menghargai pencapaian yang ada pada dirinya dan fokus pada apa yang telah dia capai daripada fokus membanding- bandingkan dirinya dengan orang lain.

Remaja yang mengetahui kapasitas pribadi pada dirinya akan senantiasa berfikir postif dan dipenuhi dengan energi positif. Dia tidak akan mudah terpengaruh energi negatif dari tekanan orang lain terhadap dirinya.

Kenyataannya, omongan negatif orang lain hanya banyak menyisakan stres, depresi. Kemudian apabila dia tak dapat titik terang dari permasalahannya bunuh diri dianggap lebih baik.

Oleh karena itu, penting bagi seorang remaja mengetahui kelemahan akan dirinya. Karena dia akan selalu fokus untuk mengetahui kapasitas pada dirinya.

Termasuk apabila dia sedang stres ataupun depresi dia akan segera mengetahui kegiatan apa yang kemudian dapat mengalihkan pikirannya dari hal tersebut.

 

*Penulis adalah Mahasiswi Kesejahteraan Sosial, FISIP,
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Twitter/Instagram: CLianah/cicinfebril

Tags: FisikKesehatanMentalMillenialRemaja
ADVERTISEMENT
Redaksi

Redaksi

LintasBatas.co adalah kanal berita bentukan mahasiswa independen. Pembaca dapat mengirimkan tulisannya melalui email redaksi@lintasbatas.co.

Artikel Lainnya

Opini

Zelensky, Ambisi Kedaulatan, dan Proyeksi Perdamaian Rusia-Ukraina

by Baikuni Alsfaha
06/03/2022
pendidikan muhammadiyah
Opini

Tantangan Pendidikan Bagi Muhammadiyah di Masa Pandemi

by Redaksi
20/02/2021
Narkoba
Opini

Narkoba dan Sisi Lain Kehidupan

by Redaksi
30/01/2021
pemekaran
Opini

Untung Rugi Pemekaran Daerah di Saat Pandemi

by Redaksi
26/01/2021
Bencana Alam
Opini

Bencana Alam: Antara Ulah Manusia atau Takdir Tuhan

by Redaksi
26/01/2021

Discussion about this post

YPI Al Multazam HK Launching Buku Bunga Rampai

26/04/2022

Ada Juri Hafiz Indonesia di Milad YPI Al-Multazam HK Kuningan

26/04/2022

Milad YPI Al-Multazam HK Dihiasi 20 Kali Khatam Al Quran

26/04/2022
  • REDAKSI
  • DISCLAIMER
  • KIRIM TULISAN
  • KONTAK KAMI
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
Media Independen Mahasiswa

© 2018-2021 Lintas Batas - Media Independen Mahasiswa

No Result
View All Result
  • Login
  • Sign Up
  • Home
  • Opini
  • MILD
  • GKB
  • Lipsus
  • Resensi
  • Resah
  • Silam
  • Kirim Tulisan

© 2018-2021 Lintas Batas - Media Independen Mahasiswa

Welcome Back!

Sign In with Google+
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Google+
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist