Senin, Mei 29, 2023
LintasBatas.co
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
  • Home
  • Opini
  • MILD
  • GKB
  • Lipsus
  • Resensi
  • Resah
  • Silam
  • Kirim Tulisan
  • Home
  • Opini
  • MILD
  • GKB
  • Lipsus
  • Resensi
  • Resah
  • Silam
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
LintasBatas.co
No Result
View All Result
Home Resensi

Kehidupan Binatang dalam Komunisme

Sumber utama penindasan binatang adalah manusia, katanya. Binatang dipaksa membajak sawah dan menyuburkan tanah. Tetapi tidak memiliki tanah.

Redaksi by Redaksi
16/05/2020
in Resensi
Dibaca Dalam: 3 menit
0 0
A A
0
Kehidupan Binatang dalam Komunisme

Visual Grafis oleh Dhia Amira

269
VIEWS
Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

Judul Buku: Binatangisme
Penulis: George Orwell
Penerjemah:  H. Mahbub Djunaidi
Tebal: x + 153 hlm
ISBN: 978-602-0809-31-1
Tahun Terbit: 2017
Resentator: Imam Achmad Baidlowi*

Binatangisme adalah kisah kehidupan sekelompok binatang yang tinggal di sebuah Peternakan. “Peternakan Binatang” namanya.

Nama ini ditetapkan setelah revolusi binatang terjadi di “Peternakan Manor”-nama peternakan sebelumnya.

Sebuah revolusi yang menandai tumbangnya kekuasaan Mr. Jones, manusia pemilik peternakan, dan naiknya kekuasaan binatang. Pergantian nama peternakan mewakili semangat itu.

Para binatang lantas mengorganisir diri. Dibawah komando dua ekor babi, Snowball dan Napoleon, mereka memutuskan arah dan tatanan peternakan, yang dinamakan “Binatangisme”.

Binatangisme berasal dari inti ajaran Major, seekor babi tua yang belum lama meninggal. Ajaran ini berisi impian Major mengenai sebuah dunia binatang yang bebas dan damai. Di dalamnya semua binatang setara.

Baca juga:

Menilik Kekejaman Nazi melalui Komedi Satir dalam Film Jojo Rabbit

Mirabal Sisters, Inspirasi Lahirnya Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan

Semua yang berjalan dengan dua kaki adalah musuh, dan yang berjalan dengan empat kaki dan bersayap adalah teman.

Tak seekor binatang pun mengenakan pakaian, tidur di ranjang, minum alkohol, dan membunuh bangsanya layaknya manusia.

Sumber utama penindasan binatang adalah manusia, katanya. Binatang dipaksa membajak sawah dan menyuburkan tanah. Tetapi tidak memiliki tanah. Mereka bahkan tidak memiliki hak atas susu, telur dan anak keturunannya yang habis dikonsumsi manusia.

Ketika tidak berguna, kemudian mereka dibawa ke tempat penjagalan dan berakhir menjadi makanan. Maka menumbangkan manusia sama artinya dengan menuntaskan penindasan.

Masalah selanjutnya adalah konflik kepentingan antar elit binatang. Snowball dan Napoleon adalah dua pemimpin yang senantiasa bersilang pandangan. Mereka beradu memenangkan hati binatang lainnya.

Untuk mempertahankan peternakan, Napoleon berpendapat para binatang harus terlatih bersenjata. Sedangkan Snowball, ingin lebih dulu mengutus merpati sebanyak-banyaknya.

ADVERTISEMENT

Tujuannya untuk menyampaikan kabar revolusi kepada peternakan-peternakan lainnya. Hingga suatu saat Napoleon mengusir Snowball dengan bantuan anjing-anjing militernya.

Napoleon menjadi pemimpin tunggal. Sejak saat itu juga ia memimpin peternakan secara totaliter, yang bahkan melebihi Mr. Jones. Semua binatang, kecuali babi, bekerja selama 60 jam seminggu.

Akibatnya banyak yang mati kelaparan. Siapapun yang melanggar dan memprotes akan dikurung dan dikurangi ransum. Yang memberontak akan diburu oleh anjing-anjing.

Dengan sengaja binatangisme pun dimanipuasi, “kaki empat baik, kaki dua lebih baik”, “semua binatang setara, tetapi beberapa binatang lebih setara dari yang lainnya”. Begitu semboyan baru peternakan.

Sementara Para babi mulai berjalan dengan dua kaki. Mereka juga bergaul dengan manusia, meminum alkohol, berpakaian dan tidur di ranjang.

Tingkah lakunya telah menjadi begitu sama. Sebuah ironi sehingga binatang lainnya tidak mampu membedakan yang mana babi, yang mana manusia.

Orwell antara Kapitalisme dan Komunisme

Novel ini terbit pertama kali di Inggris pada 1945. Saat itu menjelang berakhirnya Perang Dunia II.  Maraknya Proxy War antara Uni Soviet VS Amerika Serikat menandakan masa transisi menuju Perang Dingin.

Karena itu, tidak sulit menduga bahwa totalitarianisme Napoleon adalah gambaran dari totalitarianisme Uni Soviet.

Sedangkan terjemahan Mahbub Djunaidi ini pertama kali diterbitkan pada 1983 oleh penerbit yang berbeda. Mahbub menerjemahkannya untuk sebuah propaganda politik, yaitu menyadarkan masyarakat terhadap totalitarianisme orde baru.

Sebetulnya Orwell tidak pernah menjelaskan motifnya dalam meciptakan karya ini. Tetapi tentu dengan memahami pandangan politik sang penulis, pembaca akan terbantu untuk menangkap motif tersebut.

Pada akhir 1963, Orwell datang ke Barcelona. Ia bertugas meliput perang sipil Spanyol, sekaligus bergabung dengan Partido Obrero de Unificacion Marxista (POUM).

Sebuah kelompok revolusioner anti fasis yang juga anti Stalinis. Keanggotannya ia maksudkan untuk mendukung kubu Republik, sekaligus gerakan kemerdekaan Catalunya.

Karirnya di POUM berakhir ketika Partai Komunis Spanyol, yang berafiliasi dengan kepemimpinan Joseph Stalin, mengubah kantor pusatnya di Barcelona.

POUM yang diduga berafiliasi dengan Leon Trotsky kemudian dipersekusi oleh sekutunya sendiri pada perang sipil Spanyol.

Di sana Ia menyadari satu hal. Musuhnya bukan saja fasisme, tetapi juga dari sesama sayap kiri. Dengan tetap berkomitmen sebagai seorang sosialis. Orwell kemudian menjadikan komunisme sebagai musuh seumur hidup.

Keterkaitan di atas dapat kita mengerti. Binatangisme adalah satire terhadap komunisme Uni Soviet. Mr. Jones adalah sebuah alegori untuk kapitalisme, yang secara serakah memeras tenaga kerja buruh, yang tergambar oleh para binatang.

Revolusi binatang adalah gambaran revolusi Bolshevik di Rusia. Sebuah kemenangan revolusi yang awalnya dimaksudkan membebaskan kaum buruh, akhirnya menjadi penindas kaum buruh itu sendiri.

Kelanjutan revolusi diprasastikan dalam Binatangisme. Sebuah ajaran komunistik yang menjadikan semua binatang sama rata dan sama rasa.

Perseteruan antara Napoleon dan Snowball adalah perseteruan Stalin dan Trotsky. Seperti Trotsky dengan revolusi permanennya, Snowball menginginkan peternakan binatang turut menginisiasi revolusi di peternakan-peternakan lainnya.

Gagasan ini ditentang oleh Napoleon dalam bentuk sosialisme satu negara Stalin. Ia lebih menginginkan untuk memperkuat ketahanan peternakan terlebih dahulu.

Kehebatan novel ini terletak pada kemampuan Orwell menyajikannya dalam bentuk fabel. Kosa kata yang digunakan menjadi ramah umur, sederhana, sekaligus komikal.

Bagi pembaca dewasa, novel ini adalah jaminan untuk meningkatkan analisa politiknya. Sedangkan anak-anak akan membacanya secara ramah dan mudah.

*Resentator adalah Santri di Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang,
Mahasiswa Hubungan Internasional, FISIP,
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Instagram: @imamachmadb

Tags: BinatangismeKapitalismeKomunisme
ADVERTISEMENT
Redaksi

Redaksi

LintasBatas.co adalah kanal berita bentukan mahasiswa independen. Pembaca dapat mengirimkan tulisannya melalui email redaksi@lintasbatas.co.

Artikel Lainnya

Menilik Kekejaman Nazi melalui Komedi Satir dalam Film Jojo Rabbit
Resensi

Menilik Kekejaman Nazi melalui Komedi Satir dalam Film Jojo Rabbit

by Redaksi
16/01/2023
Mirabal Sisters
Resensi

Mirabal Sisters, Inspirasi Lahirnya Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan

by Redaksi
26/11/2022
perjuangan pesa
Resensi

Perjuangan Sang Pembawa Pesan di Tengah Perang Dunia

by Redaksi
14/05/2021
petualangan semesta
Resensi

Petualangan Menyelamatkan Semesta di Luar Angkasa

21/05/2021
menghadapi luka
Resensi

Menghadapi Luka dan Kehilangan Sosok Yang Berarti

by Redaksi
10/05/2021

Discussion about this post

Di Balik Alasan FIFA Membatalkan Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20

07/04/2023
Penolakan Kedatangan Timnas Israel: Implikasi Sosial dan Politik

Penolakan Kedatangan Timnas Israel: Implikasi Sosial dan Politik

31/03/2023
Realisasi MBKM: Menjawab Tantangan Bukan Kebutuhan

Realisasi MBKM: Menjawab Tantangan Bukan Kebutuhan

30/03/2023
  • REDAKSI
  • DISCLAIMER
  • KIRIM TULISAN
  • KONTAK KAMI
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
Media Independen Mahasiswa

© 2018-2021 Lintas Batas - Media Independen Mahasiswa

No Result
View All Result
  • Login
  • Sign Up
  • Home
  • Opini
  • MILD
  • GKB
  • Lipsus
  • Resensi
  • Resah
  • Silam
  • Kirim Tulisan

© 2018-2021 Lintas Batas - Media Independen Mahasiswa

Welcome Back!

Sign In with Google+
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Google+
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist