LINTASBATAS. CO – Keterbatasan gerak akibat dari Covid-19 tidak selamanya berdampak negatif bagi sebagian masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, masyarakat dituntut untuk berinovasi dan kreatif dalam menjawab keadaan yang serba terbatas ini.
Kelompok 85 Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang beranggotakan Yordan, Aulia, Ainul, Windi, dan Reza. Mereka hadir untuk mengimplimentasikan Program Pengabdian Masyarakat Bhaktimu Negeri, dibantu dosen pembimbing lapangan Dr. Abdulkadir Rahardjanto, M.Si (6/9).
Program direalisasikan dengan membuat Hidroponik dari botol bekas di Desa Palaan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang. Tujuannya ialah membantu dan memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar.
“Kegiatan ini diharapkan dapat mengajak masyarakat untuk saling membantu satu sama lain, kemudian masyarakat juga bisa memanfaatkan barang-barang bekas,” tutur Windi Aneke Putri, salah satu Anggota PMM melalui rilis yang diterima LintasBatas.co (11/10).
Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan Hidroponik terbilang mudah untuk didapatkan masyarakat, “Hidroponik ini merupakan hidroponik semi, karena masih menggunakan arang sekam sebagai media tanam,” lanjut perempuan yang akrab disapa Windi ini. Sehingga, terusnya, kemudian bagian bawah diberi air yang sudah dicampur dengan larutan nutrisi.
Dalam pembuatan Hidroponik, pertama yang dilakukan membuat rak untuk hidroponik, mengumpulkan botol bekas, setelah itu dicuci bersih, kemudian mengecat botol dengan warna putih dan diberi motif agar terlihat menarik.
Untuk rak sendiri berbentuk segitiga dibuat dari bambu, kemudian dicat menyerupai warna kayu, selanjutnya pada setiap sisi dipasang pot dari botol besar yang ditali dengan kawat, dan setiap sisinya diisi bagian atas satu hidroponik, pada bagian tenggah dua, dan bagian bawah tiga. Sayuran yang dipilih adalah seledri, sawi asin, andewi hijau dan andewi ungu.
Kegiatan yang mereka lakukan juga disambut baik oleh warga Desa Palaan, “Program kerja ini cocok dengan keseharian masyarakat sekitar yang berprofesi sebagai petani,” kata Subronto, selaku Kepala Desa Palaan. (Rid)
Discussion about this post