Judul : Stand by Me Doraemon 2
Sutradara : Ryuichi Yagi, Takashi Yamazaki
Penulis Naskah : Takashi Yamazaki
Pemain : Wasabi Mizuta, Megumi Ōhara, Yumi Kakazu, Subaru Kimura, Tomokazu Seki, Nobuko Miyamoto, Satoshi Tsumabuki, Kotono Mitsuishi, Yasunori Matsumoto, Shihoko Hagino
Durasi : 96 Menit ( 1 Jam 36 Menit)
Genre : Anime, Comedy, Adventure, Science Fiction
Distributor : Toho
Resentator : Vonny Margaretha*
Film ini menceritakan tentang kehidupan Nobita di masa kecil dan dewasa. Nobita melakukan perjalanan waktu bersama Doraemon untuk bertemu dan melepas rindu dengan nenek nya menggunakan mesin waktu.
Dalam kesempatan tersebut, Nobita berusaha mewujudkan keinginan neneknya, salah satunya melihat dirinya menikah dan istri nya di masa depan.
Saat Nobita dewasa di masa depan akan menikah dengan mendadak dan tanpa ada alasan yang jelas, tiba-tiba Nobita kabur dan meninggalkan Shizuka seorang diri di tengah-tengah pernikahan yang akan berlangsung. Giant dan Suneo pun berusaha mencari Nobita, di sisi lain Shizuka dengan setia dan penuh percaya menunggu Nobita datang.
Sebelum menonton film ini disarankan untuk menonton film Stand By Me yang pertama karena cukup ada keterkaitan cerita antara 2 film ini.
Plot Stand By Me 2 dari sejak awal film sudah terasa menarik dan seperti kebanyakan film dari cerita doraemon dari sejak pembukaan selalu dibuka dengan petualangan antara Nobita dan Doraemon ditemani dengan alat-alat ajaib yang ada dari kantong ajaib doraemon.
Kita akan dibawa untuk menjelajah atau menelusuri kisah hidup Nobita di masa lalu dan masa depan yang akan sering menyajikan alur maju dan alur mundur tanpa membuat penonton kebingungan melainkan membuat kita sebagai penonton untuk ikut memiliki rasa ingin tahu dari teka-teki yang diberikan melalui cerita Nobita dewasa.
Penyajian cerita juga sangat ringan hingga bahkan film ini cocok untuk ditonton mulai dari usia anak kecil hingga usia tua, dan yang membuat cerita film Stand By Me 2 ini begitu berkesan yaitu bagaimana adegan dari masa lalu yang terdapat di film tersebut telah diseimbangkan dengan baik dengan adegan di masa depan.
Setting waktu tersebut berhasil mengaduk emosi setiap menonton dan memberikan berbagai sudut pandang tentang keyakinan akan kesiapan diri kita menyambut momen bahagia dan berusaha menerima diri kita dan berusaha menjadi lebih baik di masa depan nanti.
Dilema tersebut dirasakan oleh Nobita dewasa yang mungkin bisa saja berhubungan atau dirasakan juga oleh orang-orang dewasa yang akan menikah tetapi jika soal menghadapi masalah tersebut semua hanya tergantung dari pilihan kita sendiri, karakter yang ditunjukkan oleh Nobita dewasa juga terlihat ada cukup perbedaan pemikiran yang mana memberikan sebuah gambaran akan sosok nobita yang lebih utuh dan mendalam.
Karakter Nobita dewasa yang berkembang semakin dewasa namun ia masih memiliki keraguan seperti yang dimiliki nya sejak kecil sehingga ia selalu membutuhkan waktu dan juga bergantung pada doraemon.
Meskipun begitu selama ia berusaha mencari jawaban dan meyakinkan dirinya karena dilema yang dialami, selalu saja masalah yang berubah menjadi petualangan memberikan petunjuk potongan jawaban sampai akhirnya ia mempunyai tujuan dan keyakinan pasti.
Ketika Nobita mengunjungi nenek nya di masa lalu dan kita bisa merasakan betapa baik dan hangat nya sosok nenek yang selama ini merawat dan menyayangi Nobita.
Watak neneknya tersebut sangat mendukung adegan emosional film tersebut menjadi sangat menyentuh dan berkesan membuat kita mengingat sosok seorang nenek yang mungkin begitu berharga dalam hidup kita.
Pengambilan gambar selama film ditayangkan juga sangat nyaman dipandang selain karena animasi yang memanjakan mata tetapi juga angle yang menyoroti setiap adegan berisi tokoh, tempat, dan objek juga sangat bagus.
Faktor tersebut menjadi nilai tambahan ketika adegan suasana kota di masa depan ditampilkan dengan detail yang sempurna sangat menggambarkan kehebatan atau kemewahan teknologi yang mendominasi struktur perkotaan.
Stand By Me 2 mengajarkan kita untuk lebih percaya diri, pantang menyerah dalam segala aspek kehidupan kita, dan yang paling penting adalah menerima kekurangan dalam diri kita karena setiap manusia mempunyai kelebihan atau keunggulan masing-masing walaupun diri kita sendiri belum sempurna tetapi selalu ada jalan keluar untuk setiap masalah yang dihadapi di hidup kita.
*Resentator adalah Mahasiswi Manajemen yang saat ini tinggal di Tangerang.
Instagram : @vonnymargaretha
Discussion about this post