Judul Film: Modus Anomali
Judul rilis internasional : Ritual
Sutradara: Joko Anwar
Produser: Sheila Timothy
Penulis: Joko Anwar
Pemeran: Rio Dewanto, Hannah Al Rasyid, Izzati Amara, Aridh Tritama, Surya Saputra, Marsha Timothy, Sadha Triyuda
Distributor: Lifelike Pictures
Bahasa : Inggris
Durasi: 90 Menit
Klasifikasi LSF: 18+
Rilis di bioskop: 26 April 2012
Resentator: Dhia Amira*
Film thriller sederhana ini membawa kita untuk menikmati cara berpikir menyimpang dari si tokoh utama. Mungkin tidak se-mindblowing film thriller lain, namun bukan berarti “Modus Anomali” tidak membuat otak anda bekerja lebih keras.
Pada menit pertama, Joko Anwar membawa penonton untuk mengikuti sudut pandang seorang pria (Rio Dewanto) yang tiba-tiba bangun ditengah hutan dan mendapati tubuhnya terkubur secara hidup-hidup. Seolah memainkan video game, adegan ini seakan menjadi opening dari game yang akan kita mainkan. Kebingungan, pria tersebut menemukan dompet yang berisi identitasnya. Hingga pria ini menyadari bahwa ia bernama John Evans.
Pria ini kemudian menyusuri hutan untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya, hingga ia menemukan sebuah villa dimana didalamnya terdapat mayat wanita dengan video yang menunjukan saat wanita itu mati ditusuk. Diselubungi ketakutan dan kecemasan, Jhon Evans menyadari bahwa ternyata wanita itu adalah istrinya.
Dimana Anak-Anak Mereka?
Jhon Evans kembali menyusuri hutan, tetap dengan kecemasan dan ketakutan seolah-olah dikejar oleh sesuatu mengerikan yang akan membunuhnya. Sampai menit ini penonton masih akan dibawa melalui sudut pandang si Pria John Evans, dan mulai bermunculan adegan yang akan menyiksa mental anda. Mulai dari bertemunya John Evans dengan seorang yang ia takuti dan aksi kejar-mengejar di tengah hutan, hingga lenganya tertusuk panah.
Kemudian beralih ke adegan dimana anak-anak Jhon Evans berusaha bertahan diri dan mengejar sesuatu demi menyelamatkan ayahnya, yang sampai detik itu mereka berpikir ayahnya masih hidup. Mereka mati-matian saling bertahan hidup.
Film berdurasi 86 menit ini benar-benar disusun dengan baik sehingga perkembangan karakter terlihat jelas oleh penonton. Seorang pria yang diketahui bernama Jhon Evans diawal film, seorang pria yang tersesat dihutan tidak punya petunjuk apapun, kemudian berkembang menjadi seorang suami dan seorang ayah.
Setelah dibawa kesana kemari dengan sudut pandang Jhon Evans, anda akan dibanting untuk menghadapi kenyataan. Karena kekuatan film ini sendiri ada pada plot dan naskah.
Film ini dibawakan dengan keseluruhan aktor yang menggunakan Bahasa inggris, menjadi agak kurang menyenangkan karena aksen setiap aktor yang pastinya berbeda. Film ini menggunakan teknik pengambilan gambar long take sesuai dengan tuntutan narasi. Tata artistik dibawakan dengan cukup baik, meskipun dalam beberapa scene, terdapat kebocoran elemen artistik sehingga kurang nyaman dalam mengikuti alur ceritanya.
Film besutan Joko Anwar dan di produseri Sheila Timothy ini membuat penonton rela “dibodohi” sebelum akhirnya tiba di akhir film. Saran saya, tidak perlu menerka-nerka terlalu jauh, repot-repot mencari kesalahan atau penasaran siapa, mengapa, dan kenapa, karena dengan itu anda tidak akan menikmati film ini. Tidak perlu takut nantinya “ga ngerti”, bahkan saya pun harus menonton hingga 2 kali sampai benar-benar bisa memahami maksud “modus” nya Joko Anwar. Hanya saja, try to be more attaentive, kalau-kalau anda tertarik untuk menonton film ini.
Sekali lagi, anda tidak perlu menaruh ekspektasi berlebih, karena seperti yang saya sampaikan diawal, bahwa film ini adalah film thriller sederhana. Meskipun dapat menguras otak anda, namun unsur gory yang ditampilkan terkesan nanggung, sehingga saya sendiri berpendapat bahwa film ini bukanlah Psychological Thriller yang benar-benar membuat saya tegang. Namun tetap menjadi rekomendasi bagi anda penyuka film thriller.
Discussion about this post