Senin, Juni 5, 2023
LintasBatas.co
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
  • Home
  • Opini
  • MILD
  • GKB
  • Lipsus
  • Resensi
  • Resah
  • Silam
  • Kirim Tulisan
  • Home
  • Opini
  • MILD
  • GKB
  • Lipsus
  • Resensi
  • Resah
  • Silam
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
LintasBatas.co
No Result
View All Result
Home MILD

Perilaku “Aktivis Kampus” Masa Kini

Redaksi by Redaksi
25/11/2022
in MILD
Dibaca Dalam: 3 menit
165 9
A A
0
Perilaku “Aktivis Kampus” Masa Kini

Desain grafis oleh Isvi Wulandari

323
SHARES
2.5k
VIEWS
Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

Oleh: Ardi Firdiansyah

Kenapa kita harus menjadi aktivis kampus? Pertanyaan krusial yang bakal kita kupas sampai tuntas.

Ada beberapa keuntungan kita menjadi aktivis kampus, diantaranya kita bisa menjadi perhatian publik (masyarakat kampus). Namun, tidak mudah menjadi aktivis yang diperhatikan publik, ada beberapa tips yang harus diperhatikan oleh aktivis kampus yang ingin menjadi pusat perhatian.

Diantaranya aktif di kelas, tapi bukan hanya sekedar aktif bicara loh. Tapi harus ada isinya, sebagai contoh kita harus memaparkan beberapa teori disertai data dan analisis yang akurat jika menyampaikan pendapat dalam kelas. Selain aktif di kelas, juga memiliki aksi nyata dengan turun langsung ke masyarakat.

Tidak banyak “aktivis” yang bisa melakukan itu, kebanyakan dari mereka hanya modal berani ngomong dikelas, tidak pernah turun ke masyarakat pula. Sungguh masalah yang pelik, juga tidak bisa dipandang simplistik

Perilaku itu biasanya menjadi pembenaran bagi mereka yang ikut organisasi mahasiswa, baik yang masuk organisasi intra kampus maupun organisasi ekstra kampus. Tanpa tedeng aling-aling mereka mengatakan “ini loh fungsi kita masuk organisasi, berani ngomong dan berdebat sama dosen”, biasa mereka itu adalah Mahasiswa Baru (Maba) atau mereka yang baru masuk organisasi.

Baca juga:

Menjadi Perempuan Pada Masa Athena Kuno Sangat Tak Menyenangkan

Laki-Laki Diuntungkan Budaya Patriarki, Ngapain Repot Memperjuangkan Kesetaraan Gender?

Keuntungan lain menjadi aktivis kampus ialah kamu bisa mendapatkan informasi lebih awal terkait persoalan kampus atau isu-isu mengenai kondisi negara, biasa informasi itu diperoleh dari hasil penelusuran mereka diberbagai sumber, seperti buku, jurnal maupun berita-berita dari koran.

Tapi itu hanya bisa dirasakan oleh aktivis zaman dulu, kalau aktivis zaman sekarang kebanyakan mengutip dari youtube, instagram, tik-tok dan media sosial lainnya, yang antah brantah sumbernya dari mana. Dengan nada bicara yang sok-sokan  nan kulbet, mereka cukup berani mengungkapkan pendapatnya di depan umum, baik di kelas maupun ruang-ruang diskusi yang ada diluar kampus.

Para aktivis macam itu, tidak akan bertahan lama di organisasinya, mereka akan merasa puas dengan pencapainnya. Padahal mereka hanya modal berani aja. Ada lagi perilaku aktivis kampus yang kadang membuat geleng kepala, rasanya pingin ditabok.

Perilaku itu bisa kita lihat dari “oknum mahasiswa” yang masuk lembaga intra, mereka bergaya seolah-olah paling berkuasa, paling tau dan paling dekat dengan birokrasi kampus. Misal ketika Pengenalan Mahasiswa Baru (Pesmaba) berlangsung, mereka sering mengaku sangat dekat dengan beberapa dosen dikampus, biasanya sih  siapa paling dekat dengan dosen biasanya cukup populer di kalangan maba. 

Ada juga aktivis proposal, biasanya sebutan ini disematkan kepada mereka yang selalu menyodorkan proposal kegiatan dikampus, namun nihil agenda atau biasa disebut proposal siluman. Tidak semua aktivis kampus memiliki keahlian seperti itu, setidaknya aktivis macam ini harus memiliki keahlian menjilat dan tidak memiliki rasa malu.

Banyak cerita mengenai aktivis macam itu, ada yang mendapat uang jajan dari birokrasi, ada yang mendapat beasiswa dan bahkan ada juga yang meminta uang jalan demi melancarkan seruan dari pihak kampus.

ADVERTISEMENT

Bahkan ada juga yang meminta uang untuk biaya persiapan pesta wisuda, sungguh miris mendengar cerita seperti itu diberbagai kampus. Lantas apa sebenarnya fungsi dari aktivis kampus? Untuk menjawab pernyataan itu, kita bisa membedah fungsi dari mahasiswa itu sendiri.

Dari sekian banyak fungsi mahasiswa yang disampaikan oleh para ahli, penulis mengambil dua fungsi utama mahasiswa. Pertama ialah sebagai agent of control, mahasiswa memiliki peran sebagai pengontrol kebijakan pemerintah dan kebijakan kampus yang kiranya tidak berpihak atau merugikan masyarkat dan mahasiswa secara luas. Kedua ialah sebagai agen perubahan, artinya mahasiswa mampu membawa perubahan yang lebih baik dari sebelumnya, minimal merubah lingkungan kampus lebih baik dari sebelumnya.

Dua fungsi mahasiswa diatas mulai dilupakan oleh para aktivis kampus hari ini, sepertinya yang dijelaskan diatas bahwa aktivis kampus hari ini lebih banyak nonton youtube, scroll instagram. Yaaa nggak salah sih maen medsos, tapi sing produktif.

Alih-alih baca buku malah banyak melakukan “lobi-lobi’ dengan pihak birokrasi demi memenuhi kebutuhan pribadi dan kelompoknya dibanding menyuarakan aspirasi  masyarakat dan mahasiswa.

Untuk mahasiswa yang baru ikut diklat berbagai organisasi mahasiswa, semoga kalian menjadi generasi yang bisa mengembalikan dua fungsi mahasiswa diatas. Jangan sampai kalian lebih dari senior-senior yang berprilaku seperti penguasa yang buta dan tuli terhadap kondisi dan situasi di sekitar kalian, terakhir ojo dadi aktivis kampus yang tura-turu ae. Manfaatkan identitas kalian sebagai aktivis kampus yang bisa berguna bagi orang sekitar.

 

Penulis adalah pemimpin redaksi LintasBatas.co
Instagram: @firdiansyah.ardi

Tags: aktivis kampusgerakan mahasiswakampusMahasiswa
ADVERTISEMENT
Redaksi

Redaksi

LintasBatas.co adalah kanal berita bentukan mahasiswa independen. Pembaca dapat mengirimkan tulisannya melalui email redaksi@lintasbatas.co.

Artikel Lainnya

Menjadi Perempuan Pada Masa Athena Kuno Sangat Tak Menyenangkan
MILD

Menjadi Perempuan Pada Masa Athena Kuno Sangat Tak Menyenangkan

by Redaksi
24/11/2022
budaya patriarki
MILD

Laki-Laki Diuntungkan Budaya Patriarki, Ngapain Repot Memperjuangkan Kesetaraan Gender?

by Redaksi
20/05/2021
Kartini Nikah
MILD

Kartini dan Pertanyaan Kapan Nikah

by Redaksi
06/05/2021
mahasiswa ulang tahun
MILD

Stop Meminta Traktiran Pada Mahasiswa yang Ulang Tahun

by M Firmansyah Subandari
21/02/2021
mahasiswa umm minimalis
MILD

Kiat Hidup Minimalis ala Mahasiswa UMM

by Ahmad Ashim Muttaqin
29/09/2021

Discussion about this post

Di Balik Alasan FIFA Membatalkan Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20

07/04/2023
Penolakan Kedatangan Timnas Israel: Implikasi Sosial dan Politik

Penolakan Kedatangan Timnas Israel: Implikasi Sosial dan Politik

31/03/2023
Realisasi MBKM: Menjawab Tantangan Bukan Kebutuhan

Realisasi MBKM: Menjawab Tantangan Bukan Kebutuhan

30/03/2023
  • REDAKSI
  • DISCLAIMER
  • KIRIM TULISAN
  • KONTAK KAMI
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
Media Independen Mahasiswa

© 2018-2021 Lintas Batas - Media Independen Mahasiswa

No Result
View All Result
  • Login
  • Sign Up
  • Home
  • Opini
  • MILD
  • GKB
  • Lipsus
  • Resensi
  • Resah
  • Silam
  • Kirim Tulisan

© 2018-2021 Lintas Batas - Media Independen Mahasiswa

Welcome Back!

Sign In with Google+
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Google+
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist