Thursday, July 7, 2022
LintasBatas.co
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
  • Home
  • Opini
  • MILD
  • GKB
  • Lipsus
  • Resensi
  • Resah
  • Silam
  • Kirim Tulisan
  • Home
  • Opini
  • MILD
  • GKB
  • Lipsus
  • Resensi
  • Resah
  • Silam
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
LintasBatas.co
No Result
View All Result
Home Opini

Social (Media) Distancing

Jangan Parno Dong!

Redaksi by Redaksi
04/04/2020
in Opini
Dibaca Dalam: 3 menit
1 0
A A
0
Social (Media) Distancing

Visual Grafis Oleh Mirza Bareza

443
VIEWS
Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

Oleh: Ade Chandra Sutrisna*

Sempat, selama beberapa waktu istri saya mengalami sakit tenggorokan hingga sesak napas. Kami takut, itu merupakan satu dari sekian gejala positif Covid-19. Curiganya dia sudah masuk kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP). Bagaimana tidak, hingga saat ini dia termasuk ke barisan relawan yang tengah mengurusi beberapa hajat yang berkaitan dengan Covid-19.

Istri stres harus bertemu banyak relawan hingga keluar-masuk Rumah Sakit yang jadi rujukan penanganan pasien Covid-19. Memastikan setiap program mitigasi berjalan dengan lancar dan menemui setiap calon stakeholder yang mau mendukung gerakan ‘beresiko’ ini. Saya khawatir. Tapi belakangan saya tahu, istri saya hanya Psikosomatis.

Saya yang merupakan pegawai swasta juga sedang menikmati masa-masa “dirumahkan”. Namun tidak bisa tenang, karena di luar sana istri harus berjibaku dengan gerakan tanggap bencana ini. Saya juga stres dihinggapi ketakutan atas apa yang mungkin menimpa istri saya. Bisa saja ia tertular, bisa saja ia menularkan, harus diisolasi dan sebagainya.

Psikosomatis Berujung Penyakit Fisik

Gangguan psikosomatis yakni ketika pikiran menyebabkan penyakit fisik. Gejala stres merupakan hal lumrah yang terjadi pada setiap orang. Namun hati-hati jika stres dibiarkan, karena bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan. Inilah yang disebut gangguan psikosomatis. Penyakit tiba-tiba bermunculan bahkan memperparah gejala.

Baca juga:

Zelensky, Ambisi Kedaulatan, dan Proyeksi Perdamaian Rusia-Ukraina

Tantangan Pendidikan Bagi Muhammadiyah di Masa Pandemi

Orang yang mengaku mengalami gangguan psikosomatis biasanya setelah banyak mengonsumsi konten-konten bernada negatif yang berkaitan tentang Covid-19. Tak hanya tentang Covid-19 sebetulnya. Kabar negatif apapun, selain mengganggu kejiwaan seseorang, juga dapat berimplikasi pada sakit fisik. Seseorang menjadi paranoid.

Setiap gejala fisik yang dirasakan selalu dihubung-hubungkan dengan ciri-ciri penyakit tertentu. Faktor mental memunculkan gejala penyakit, tetapi penyakit itu sendiri tidak bisa ditemukan atau dideteksi secara fisik, atau mengeluh sakit yang tidak sesuai gejalanya, berbagai kondisi inilah dikelompokkan dalam gangguan psikosomatis. Jangan parno!

Diet media sosial (social media distancing) atau mengurangi bahkan menghindari overdosis penggunaan media adalah langkah yang sangat dianjurkan. Penting untuk kita menjaga kesehatan mental serta penting untuk menjaga daya tahan tubuh. Manajemen stres selama di rumah. Salah satunya dengan berhenti mengikuti group WhatsApp keluarga. He he

Stres bukan sekadar perasaan. Kondisi stres akan memicu beberapa reaksi, seperti tekanan darah meningkat, pembuluh darah menyempit, dan Anda pun akan bernapas lebih cepat. Tubuh melepas hormon kortisol dan adrenalin yang membuat kerja jantung menjadi lebih cepat. Hormon tersebut juga mampu meluapkan energi secara percuma sehingga merasa mudah lelah (Kemenkes).

Patutnya memang kita tidak menganggap remeh anjuran ini. Pasalnya, wabah yang pertamakali ditemukan di Wuhan, China ini tidak memandang kelas ekonomi tertentu. Si kaya dan si miskin punya peluang yang sama-sama besarnya terjangkit Covid-19. Baik pejabat negara ataupun bukan. Misalnya yang dialami Walikota Bogor, Bima Arya.

Sesuai anjuran yang dibuat Bima Arya, selain menerapkan social distancing, kita juga perlu melakukan social media distancing atau menjauhkan diri dari mengakses media sosial. Bukannya tanpa alasan, pasca Bima Arya dinyatakan positif Covid-19 hal yang dilakukan untuk mengurangi gejala stres yakni membatasi diri dari akses media sosial.

ADVERTISEMENT

“Virus ini menyerang hati dan jiwa sebelum pernapasan dan paru-paru. Gua merasa baikan setelah ‘social media distancing’ hari kedua di RS. Socmed itu ICU Raksasa. Runtuh mental semua orang kalau digempur berita Covid-19. Drop imunitas,” kata Bima Arya, salah satu pejabat yang positif Covid-19 setelah perjalanan dinas ke luar negeri.

Bikin Kampanye Positif

Untuk menghindari paranoid terhadap Covid-19, belakangan saya bersama istri punya kesepakatan untuk berusaha tidak mengkonsumsi konten yang berkaitan dengan kabar negatif seputar pandemi. Tak hanya itu, kami sepakat untuk menghiasi setiap media sosial yang kami punya dengan kabar positif yang membangun optimisme.

Jadi, jangan terburu-buru menghujat Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny Plate yang mengajak masyarakat untuk bijak (membatasi diri) saat berselancar di ruang digital dan internet di tengah imbauan social distancing. Ada itikad baik dari Kominfo untuk menghindarkan gejala yang ditimbulkan dari overdosis medsos.

Influencer Punya Peran

Gugus Tugas Penanganan Covid-19 bahkan mengumpulkan dua puluhan influencer atau pemengaruh untuk membahas soal langkah penanganan Covid-19 di Indonesia pada Jumat, 20 Maret 2020 lalu. Para Influencer ini dilibatkan agar informasi mengenai pencegahan dan penanganan Covid-19 bisa sampai ke tingkat keluarga maupun individu.

Para influencer yang diundang diminta untuk mengkampanyekan budaya hidup bersih dan hidup sehat, serta menerapkan social distancing dengan tetap di rumah saja (#dirumahaja). Ada sekitar 20 nama yang diundang dalam kegiatan itu antara lain Rachel Venya, Taqy Malik, Reza Pahlevi, Indra Bekti, Aura Kasih, serta Influencer lainnya.

Kalaupun masyarakat sulit diajak untuk diet media sosial, para Influencer ini bisa ikut urun tangan memproduksi konten-konten positif di media sosial sebagai upaya entertain. Supaya masyarakat maya (netizen) tidak stres terus-terusan ditakut-takuti (fear appeal) dengan konten negatif. Seolah dunia ini akan berakhir esok hari karena Covid-19.

Tetap stay positif! Work from Home (WFH) seharusnya dimanfaatkan untuk kembali merekatkan ikatan emosional dengan orang-orang terdekat. Kesampingkan sejenak segala tekanan kerja dan rongrongan deadline. Selain tetap social distancing, tentunya social media distancing juga penting. Semoga bencana ini segera berakhir.

 

*Penulis adalah Pegiat Renaissance Political Research and Studies (RePORT) Institute

IG: @adecsutrisna

Tags: Covid-19Social Media Distancing
ADVERTISEMENT
Redaksi

Redaksi

LintasBatas.co adalah kanal berita bentukan mahasiswa independen. Pembaca dapat mengirimkan tulisannya melalui email redaksi@lintasbatas.co.

Artikel Lainnya

Opini

Zelensky, Ambisi Kedaulatan, dan Proyeksi Perdamaian Rusia-Ukraina

by Baikuni Alsfaha
06/03/2022
pendidikan muhammadiyah
Opini

Tantangan Pendidikan Bagi Muhammadiyah di Masa Pandemi

by Redaksi
20/02/2021
Narkoba
Opini

Narkoba dan Sisi Lain Kehidupan

by Redaksi
30/01/2021
pemekaran
Opini

Untung Rugi Pemekaran Daerah di Saat Pandemi

by Redaksi
26/01/2021
Bencana Alam
Opini

Bencana Alam: Antara Ulah Manusia atau Takdir Tuhan

by Redaksi
26/01/2021

Discussion about this post

YPI Al Multazam HK Launching Buku Bunga Rampai

26/04/2022

Ada Juri Hafiz Indonesia di Milad YPI Al-Multazam HK Kuningan

26/04/2022

Milad YPI Al-Multazam HK Dihiasi 20 Kali Khatam Al Quran

26/04/2022
  • REDAKSI
  • DISCLAIMER
  • KIRIM TULISAN
  • KONTAK KAMI
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
Media Independen Mahasiswa

© 2018-2021 Lintas Batas - Media Independen Mahasiswa

No Result
View All Result
  • Login
  • Sign Up
  • Home
  • Opini
  • MILD
  • GKB
  • Lipsus
  • Resensi
  • Resah
  • Silam
  • Kirim Tulisan

© 2018-2021 Lintas Batas - Media Independen Mahasiswa

Welcome Back!

Sign In with Google+
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Google+
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist