Subscribe
LintasBatas.co
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
  • Home
  • Opini
    Bencana Alam

    Bencana Alam: Antara Ulah Manusia atau Takdir Tuhan

    sister city

    Program Sister City dan Dampaknya di Indonesia

    akuntan

    Di Tengah Covid 19 Akuntan Publik Dituntut Untuk Tetap Menjaga Kualitas dan Ketepatan Opini

    youtube

    YouTube Jadi Solusi Efektif Raih Kesuksesan Kala Pandemi

    gisel gender

    19 Detik dan Efek Domino Kekerasan Gender Berbasis Online

    Stay at Home

    2020 Adalah Tahunnya Introvert

    abdul mukti

    Abdul Mu’ti Tolak Jadi Wamendikbud: Antara Kemampuan Diri Atau Porsi Yang Kurang Seimbang ?

    protocol montreal

    Protokol Montreal: Langkah Penyelamatan Lapisan Ozon

    demokrasi

    Konstitusi Sebagai Piranti Kehidupan Negara Yang Demokratis

  • MILD
    outdoor

    Tipe-Tipe Manusia Yang Siap Melengkapi Kegiatan Outdoor Mu

    Meganthropus Bahagia

    Aku Adalah Meganthropus dan Aku Bahagia

    kopi jin ifrit

    Warung Kopi, Jin Ifrit dan Keluh Kesah Batman

    mahasiswa indie

    Mahasiswa Indie Menggugat: Folk Senja Tai Kucing

    lagu lagu Malang

    Beberapa Lagu Yang Membuatmu Tidak Bisa Melupakan Malang

    diego maradona

    Maradona Memang Legenda, Tapi Dia Bukan Dewa

    Dear Mahasiswa

    Dear Mahasiswa Yang Banyak Gaya Sedikit Usaha

    UGM

    UGM Tidak Kemana-mana Tapi Ada Dimana-mana

    ruu minumal beralkohol

    Pengen Mabuk Kok Dilarang: Sebuah Telaah Tidak Kritis Tentang RUU Minuman Beralkohol

  • GKB
    gaga wisuda

    Perasaan Gundah Gulana Dibalik Penundaan Wisuda UMM

    Biaya Kuliah dan Hotspot

    Biaya Kuliah dan Hotspot

  • Lipsus
    pesmaba

    Kebijakan “Paling Berani” Bernama Pesmaba UMM Luring 2020

    SKPI, Antara Penting atau Jalan Pintas

    SKPI, Antara Penting atau Jalan Pintas

    KSM Cetak Sendiri, Efesiensi Alasan Utamanya

    KSM Cetak Sendiri, Efesiensi Alasan Utamanya

    Begini Penjelasan Bobot SKPI UMM Untuk Beragam Kegiatanmu di Ekstra dan Intra Kampus

    Begini Penjelasan Bobot SKPI UMM Untuk Beragam Kegiatanmu di Ekstra dan Intra Kampus

  • Resensi
    fragmanted

    Pom Bensin dan Teka-Teki Besar Dibaliknya

    resensi the call

    Ketika Teror Bermula Dari Sebuah Panggilan Telepon

    perguruan ringgi

    Peran Perguruan Tinggi Sebagai Engine of Growth

    Little Forest

    Little Forest, Bersua Kembali Menuju Kampung Halaman

    Digugat

    Muhammadiyah “Digugat”

    modus anomali

    Modus Anomali, 24 Jam Permainan Hidup dan Mati

    kepemimpinan

    Hadapi Krisis Kepemimpinan dengan Meneladani Para Nabi

    Offside: Kisah Diskriminasi Perempuan dalam Sepak Bola Iran

    Offside: Kisah Diskriminasi Perempuan dalam Sepak Bola Iran

    Simbol Kedigdayaan Perempuan dalam Film Marlina: The Murderer in Four Acts

    Simbol Kedigdayaan Perempuan dalam Film Marlina: The Murderer in Four Acts

  • Resah
    Mahasiswa Kampus Putih Menggugat

    Mahasiswa Kampus Putih Menggugat

    Surat Terbuka Untuk Bapak dan Ibu Dosen UMM

    Surat Terbuka Untuk Bapak dan Ibu Dosen UMM

  • Silam
    ham

    Keadilan HAM di Papua: Antara Impian dan Kenyataan

    nasib sendiri

    Papua dan Keadilan: Mengapa Ada Keinginan Menentukan Nasib Sendiri?

    Nagorno-Karabakh

    Perang Kepentingan di Nagorno-Karabakh

    suara muhammadiyah

    Suara Muhammadiyah: Seabad Lebih Menyinari Literasi Negeri

    mesin cetak

    Revolusi Mesin Cetak, Beri Akses Pengetahuan dan Ilmu Pada Semua Orang

    indonesia raya

    Indonesia Raya, Lisensi Hak Ciptanya Dicuri Pemerintah

  • Kirim Tulisan
  • Home
  • Opini
    Bencana Alam

    Bencana Alam: Antara Ulah Manusia atau Takdir Tuhan

    sister city

    Program Sister City dan Dampaknya di Indonesia

    akuntan

    Di Tengah Covid 19 Akuntan Publik Dituntut Untuk Tetap Menjaga Kualitas dan Ketepatan Opini

    youtube

    YouTube Jadi Solusi Efektif Raih Kesuksesan Kala Pandemi

    gisel gender

    19 Detik dan Efek Domino Kekerasan Gender Berbasis Online

    Stay at Home

    2020 Adalah Tahunnya Introvert

    abdul mukti

    Abdul Mu’ti Tolak Jadi Wamendikbud: Antara Kemampuan Diri Atau Porsi Yang Kurang Seimbang ?

    protocol montreal

    Protokol Montreal: Langkah Penyelamatan Lapisan Ozon

    demokrasi

    Konstitusi Sebagai Piranti Kehidupan Negara Yang Demokratis

  • MILD
    outdoor

    Tipe-Tipe Manusia Yang Siap Melengkapi Kegiatan Outdoor Mu

    Meganthropus Bahagia

    Aku Adalah Meganthropus dan Aku Bahagia

    kopi jin ifrit

    Warung Kopi, Jin Ifrit dan Keluh Kesah Batman

    mahasiswa indie

    Mahasiswa Indie Menggugat: Folk Senja Tai Kucing

    lagu lagu Malang

    Beberapa Lagu Yang Membuatmu Tidak Bisa Melupakan Malang

    diego maradona

    Maradona Memang Legenda, Tapi Dia Bukan Dewa

    Dear Mahasiswa

    Dear Mahasiswa Yang Banyak Gaya Sedikit Usaha

    UGM

    UGM Tidak Kemana-mana Tapi Ada Dimana-mana

    ruu minumal beralkohol

    Pengen Mabuk Kok Dilarang: Sebuah Telaah Tidak Kritis Tentang RUU Minuman Beralkohol

  • GKB
    gaga wisuda

    Perasaan Gundah Gulana Dibalik Penundaan Wisuda UMM

    Biaya Kuliah dan Hotspot

    Biaya Kuliah dan Hotspot

  • Lipsus
    pesmaba

    Kebijakan “Paling Berani” Bernama Pesmaba UMM Luring 2020

    SKPI, Antara Penting atau Jalan Pintas

    SKPI, Antara Penting atau Jalan Pintas

    KSM Cetak Sendiri, Efesiensi Alasan Utamanya

    KSM Cetak Sendiri, Efesiensi Alasan Utamanya

    Begini Penjelasan Bobot SKPI UMM Untuk Beragam Kegiatanmu di Ekstra dan Intra Kampus

    Begini Penjelasan Bobot SKPI UMM Untuk Beragam Kegiatanmu di Ekstra dan Intra Kampus

  • Resensi
    fragmanted

    Pom Bensin dan Teka-Teki Besar Dibaliknya

    resensi the call

    Ketika Teror Bermula Dari Sebuah Panggilan Telepon

    perguruan ringgi

    Peran Perguruan Tinggi Sebagai Engine of Growth

    Little Forest

    Little Forest, Bersua Kembali Menuju Kampung Halaman

    Digugat

    Muhammadiyah “Digugat”

    modus anomali

    Modus Anomali, 24 Jam Permainan Hidup dan Mati

    kepemimpinan

    Hadapi Krisis Kepemimpinan dengan Meneladani Para Nabi

    Offside: Kisah Diskriminasi Perempuan dalam Sepak Bola Iran

    Offside: Kisah Diskriminasi Perempuan dalam Sepak Bola Iran

    Simbol Kedigdayaan Perempuan dalam Film Marlina: The Murderer in Four Acts

    Simbol Kedigdayaan Perempuan dalam Film Marlina: The Murderer in Four Acts

  • Resah
    Mahasiswa Kampus Putih Menggugat

    Mahasiswa Kampus Putih Menggugat

    Surat Terbuka Untuk Bapak dan Ibu Dosen UMM

    Surat Terbuka Untuk Bapak dan Ibu Dosen UMM

  • Silam
    ham

    Keadilan HAM di Papua: Antara Impian dan Kenyataan

    nasib sendiri

    Papua dan Keadilan: Mengapa Ada Keinginan Menentukan Nasib Sendiri?

    Nagorno-Karabakh

    Perang Kepentingan di Nagorno-Karabakh

    suara muhammadiyah

    Suara Muhammadiyah: Seabad Lebih Menyinari Literasi Negeri

    mesin cetak

    Revolusi Mesin Cetak, Beri Akses Pengetahuan dan Ilmu Pada Semua Orang

    indonesia raya

    Indonesia Raya, Lisensi Hak Ciptanya Dicuri Pemerintah

  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
LintasBatas.co
No Result
View All Result

Suara Muhammadiyah: Seabad Lebih Menyinari Literasi Negeri

Imam Achmad Baidlowi by Imam Achmad Baidlowi
21/09/2020
in Silam
0 0
0
suara muhammadiyah

Visual Grafis oleh Dhia Amira

261
VIEWS
Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

Abad 20 adalah awal perlawanan gerakan pers Indonesia terhadap kolonial Belanda. Pengaruh penemuan mesin cetak modern telah memperluas cakrawala pikiran dan metode perjuangan para pejuang kemerdekaan.

Setelah Medan Prijaji didirikan pada 1 Januari 1907 oleh Tirto Adhi Soerjo, dan gagasan Nasionalisme mulai berkembang, orgaan (surat kabar) menjadi saluran yang kian populer digunakan untuk mempropagandakan perlawanan.

Hampir semua organisasi pergerakan memiliki surat kabarnya masing-masing. Termasuk Muhammadiyah. Pentolan gerakan Islam modernis ini, mewarnai sejarah panjang pers Indonesia melalui Suara Muhammadiyah (SM).

Related articles

Keadilan HAM di Papua: Antara Impian dan Kenyataan

Papua dan Keadilan: Mengapa Ada Keinginan Menentukan Nasib Sendiri?

Dengan latar belakang modernisme Ahmad Dahlan, tentu mudah diterka bahwa SM adalah kelanjutan inspirasi dari jurnal Al-‘Urwah Al-Wutsqa yang diterbitkan oleh Jamaluddin Al-Afghani dan Muhammad ‘Abduh, dan majalah Al-Manar oleh Muhammad ‘Abduh dan Muhammad Rasyid Ridha.

Juga pengaruh luwesnya pergaulan Ahmad Dahlan dengan kalangan pemerintah kolonial dan pergerakan pribumi. Terutama saat bersama Haji Fachrodin, yang juga murid Mas Marco Kartodikromo, dan beberapa anggota Muhammadiyah lainnya tergabung dalam Medan Moeslimin (MM), yang didirikan oleh Haji Misbach pada 1915 di bawah naungan Sidik Amanah Tableg Vathonah (SATV).

Kala itu Haji Merah asal Kauman Solo ini masih menjadi simpatisan Muhammadiyah. Nor Hiqmah dalam H.M. Misbach: Kisah Haji Merah (2008) mencatat bahwa Ahmad Dahlan adalah kontributor tetap MM untuk wilayah Yogyakarta, dengan nama pena ‘Ketib Amin Djokja’

Nama ini menunjukkan jabatan fungsional Ahmad Dahlan dalam struktur kepenghuluan Majid Agung Kraton Yogyakarta. Dan lantas di tahun itu juga SM terbit untuk pertama kali.

Soeara Moehammadijah

Belum ada dokumen atau arsip yang menunjukkan secara jelas mengenai kiprah SM di masa awal perintisan. Karena buruknya pengarsipan, Muhammadiyah sendiri kerap kebingungan untuk menjelaskan hal ini.

Hingga sekian lama, karena dokumen tertua yang ada adalah edisi tahun 1921, Muhammadiyah meyakini SM didirikan di tahun itu. Hal ini dapat dicermati salah satunya melalui biografi pendek Haji Fachrodin dalam 100 Tokoh Muhammadiyah yang Menginspirasi (2014) terbitan Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP. Muhammadiyah.

Baru pada 2019 dilakukan koreksi melalui Sejarah Seabad Suara Muhammadiyah Jilid I (1915-1963). Buku ini menjelaskan Kuntowijoyo dalam salah satu kunjungan ke Belanda pada 1990-an menemukan arsip majalah Soeara Moehammadijah edisi No. 2 Tahun 1915 di perpustakaan Leiden.

Temuan itu kemudian menguatkan keyakinan bahwa SM telah lahir sejak 1915. Usianya saat ini berarti lebih seabad, 3 tahun lebih muda dari Muhammadiyah atau jauh lebih tua 30 tahun dari proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Edisi temuan itu berbahasa Jawa. Alih-alih menggunakan Arab pegon yang umum dipakai umat Islam kala itu. Tercantum juga nama Haji Fachrodin sebagai hoofdredacteur (pemimpin redaksi)  dan jajaran redacteuren (dewan redaksi) yang terdiri dari Ahmad Dahlan, Haji Hisyam, R.H. Djalil, M. Siradj, Soemodirdjo, Djojosoegito dan R.H. Hadjid sebagai redaktur. Serta H.M. Ma’roef dan Achsan B. Wadana sebagai pengelola administrasi.

Terlihat di dalamnya nama percetakan Seri Pakoealaman, juga kolom tanya jawab agama, tarich Islam dan beberapa advertensi batik dari pedagang Muhammadiyah. Salah satu artikel bersambung berjudul Agama Islam di dalamnya ditulis Ahmad Dahlan dengan nama pena ‘H.A.D’.

Sebuah slogan juga terpampang di muka majalah berukuran 13×20 cm dan bertebal 22 halaman ini. “Orgaan ini memoeat keterangan tentang agama Islam. Diterbitkan seboelan sekali berbetoelan dengan tanggal 1 boelan Belanda dan memoeat keterangan lain-lainnja jang perloe”

Yang paling pasti sejak semula SM lebih diperuntukkan bagi internal warga Muhammadiyah. Media komunitas ini lahir di tengah menggeliatnya pengaruh Islam modernis di awal abad 20. Maka ia pun berfungsi mempropagandakan kepentingan Muhammadiyah, untuk memerdekakan umat Islam dan bangsa Indonesia dengan nilai tajdid dan purifikasi Islam.

Lebih-lebih, SM berguna memperluas jangkauan pengaruh Muhammadiyah di kalangan muslim perkotaan dari kelas menengah terdidik, yang umumnya menjadi penggerak dan simpatisan Muhammadiyah.

Karena itu juga SM di awal kelahirannya terbit dengan durasi yang belum rutin dan kadang sebulan sekali. Ia dicetak dalam oplah yang tidak begitu besar, dan belum dikelola dengan manajemen profesional. Ia disebarkan di pulau Jawa, utamanya di daerah yang memiliki cabang Muhammadiyah.

Warga Muhammadiyah dapat membacanya secara gratis. Sedangkan biaya operasional bersandar pada infaq dari para pedagang batik dan simpatisan Muhammadiyah. Donasi berkisar antara 0,50 hingga 50 Gulden Belanda.

Pasang surutpun tak ketinggalan mewarnai. Pada kurun 1917-1919 SM vakum. Lebih sibuknya Haji Fachrodin mengurus MM dan Islam Bergerak (IB) bersama Haji Misbach, juga kekurangan sumber daya penggerak yang mumpuni dari Muhammadiyah sendiri sebagai faktor utamanya.

SM kembali bangkit setelah A.D. Hanie ditunjuk menggantikan posisi Haji Fachrodin pada 1919. Ditunjuk juga Siti Bariyah, ketua umum pertama Aisyiyah, untuk memimpin perusahaan. Perubahan pengelolaan secara perusahaan dipilih untuk menunjang segi finansial.

Dalam catatan Sejarah Seabad Pers Kebangsaan 1907-2007 (2007) biaya berlangganan setahun sebesar 0,75 Gulden. Sedangkan biaya advertensi di satu halaman sebesar 6 Gulden. Setengah halaman 3,50 Gulden dan seperempat halaman 2 Gulden. Iklanpun jadi lebih banyak. Tak hanya batik, tetapi juga gelang emas, tambur dan buku alamat.

Dengan intensitas yang tinggi dan pelibatan banyak kader muda, SM berhasil menerbitkan oplah sebesar 5.000 eksemplar pada tahun 1921, melampaui jumlah normal kala itu, yakni 1.000 eksemplar.

Sejak 1920 SM berada di bawah naungan Bagian Taman Pustaka – sekarang menjadi MPI – Muhammadiyah. Dan pada 1922 tampuk pemimpin redaksi kembali ke Haji Fachrodin.

Edaran di perluas untuk menjangkau seluruh penjuru nusantara, dan terbit dengan dwi-bahasa Jawa dan Melayu, sebagai dukungan terhadap emansipasi sosial-politik pribumi melawan Belanda. Ia bertindak lebih radikal dengan secara total menerbitkan dalam bahasa Indonesia pada 1923.

Majalah tertua di Indonesia ini kembali menemui jalan terjal pada kurun 1940-1943. Akibat ongkos produksi yang kian meninggi, ia diterbitkan 6 bulan sekali. Dan bahkan sempat vakum kembali saat masa kolonial Jepang.

suara muhammadiyah
Infografis: Dhia Amira

Melintang Secara Mondial

Drs. Djoko Susilo dalam Muhammadiyah Kini dan Esok (1990) menguraikan beberapa kelemahan mencolok dalam pasang-surut SM hingga tahun 1990. Pertama, berkurangnya dukungan dari kalangan elite, profesional dan intelektual Muhammadiyah. Kedua, rendahnya loyalitas, kualitas dan kekompakan dari banyak anggota dewan redaksi. Dan ketiga, kurangnya kreativitas dalam menyelami industri media.

Sampai tahun itu, banyak di antara kalangan di atas justru lebih giat berkiprah di luar media Muhammadiyah untuk kepentingan pribadi. Baik karena jangkauan yang lebih luas atau profit ekonomi yang lebih besar.

Dampaknya kualitas rubrik dan tulisan SM kurang menarik, bahkan bagi warga Muhammadiyah sendiri. Terpaan tentu kencang dengan status Muhammadiyah sebagai persyarikatan sosial keummatan, tetapi minim kreativitas dan jangkauan ekonomi dalam mengelola surat kabarnya.

Tetapi lagi-lagi, SM menunjukkan bahwa kultur cetak dan literasi Muhammadiyah tak pernah mati. Pada 1951 di bawah kepemimpinan redaksi M. Yunus Anis, ia justru terbit mingguan, di kala situasi surat kabar tanah air diterpa krisis bahan baku.

Baru pada 1965 dilakukan reorganisasi dan reorientasi. Di bawah kepemimpinan redaksi Faried Ma’roef yang sekaligus merangkap pemimpin umum pertama, keseriusan tampak pada perbaikan kualitas dan kuantitas dewan redaksi, penerbitan, konten, dan slogan baru “Wajah dan Gaya Baru’.

SM menjadi lebih inklusif dan mondial. Ukuran majalah diperbesar dan halaman dipertebal. Juga konsisten untuk lebih mempropagandakan persatuan rakyat dan umat Islam Indonesia, dukungan yang lebih kritis terhadap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah maupun khalayak luas, dan ruang yang lebih terbuka terhadap perkembangan ilmu dan teknologi modern. Perbaikan yang betul-betul melejitkan kiprah.

Yang paling mengundang atensi, barangkali, edisi No. 12 Tahun 1969. Saat itu, majalah yang dianugerahi Majalah Islam yang Terbit Berkesinambungan Terlama oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) pada 2016 ini, turut mengabadikan pendaratan Neil A. Armstrong dan Edwin E. Aldrin di bulan dengan pesawat Apollo 11.

Edisi itu adalah laporan moon landing yang terpanjang di antara surat kabar lainnya di tanah air. Angka dan ilustrasi banyak dipaparkan guna mengulas pendaratan modul lunar Eagle, serta pengalaman para astronot melawan gravitasi bumi, beristirahat dan berkomunikasi dengan para petugas di bumi.

Tak ketinggalan gambar astronot, permukaan bulan, dan perbandingan tinggi antara roket Saturnus V (110 m) dengan tugu Monas.

Yang memukau juga upaya SM dalam mengembangkan imajinasi pembaca melalui ulasan De la Terre a la Lune (1865), Novel Jules Verne, yang telah membayangkan kedatangan manusia ke bulan sejak seabad sebelumnya.

Sedangkan Arifin C. Noer, Sapardi Djoko Darmono, Taufiq Ismail hingga Rachmat Djoko Pradopo adalah deretan nama penyair yang di awal kiprahnya pernah mengisi kolom sastra.

Hingga kini, Di bawah naungan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) PT. Syarikat Cahaya Media (SCM), Juga pemimpin umum Ahmad Syafii Maarif dan pemimpin redaksi Haedar Nashir, SM semakin memperbaharui diri.

Selain dicetak dwi-mingguan, ia juga hadir dengan versi digital. Tak hanya dalam bahasa Indonesia, tetapi juga bahasa Inggris. Dibentuk Pusat Data dan Penelitian-Pengembangan (PUSDA LITBANG) untuk mulai memperbaiki pengarsipan, juga mengembangkan dan melengkapi unit usaha lainnya macam penerbitan, toko buku dan batik, konveksi dan kafe.

Berkat kiprah yg bertiwikrama, SM kembali dianugerahi pengakuan prestisius. Pada 2017 Serikat  Perusahaan Pers (SPS) mendapuknya sebagai Salah Satu Majalah Tertua di Indonesia. Dan terbaru oleh panitia Hari Pers Nasional (HPN) 2018, sebagai Media Dakwah Perjuangan Kemerdekaan RI dalam Bahasa Indonesia.

Pengahargaan yang tak berlebihan, jika melihat surat kabar yang sezaman macam MM, IB, Sin Po, Bintang Mataram, Srie Diponegoro, Almanak Buning, Ratnadoemilah dan lainnya telah tutup usia. Maka wajib dikata, tak lengkap mengkaji sejarah pers Indonesia, utamanya umat Islam Indonesia, tanpa menyinggung SM.

Usia yang lebih seabad ini, sekali lagi, menunjukkan bahwa kultur percetakan dan literasi Muhammadiyah memang tak lapuk di makan usia. Sebagaimana tersirat pada lambang matahari Muhammadiyah yang terus cerah bercahaya, tanpa terganggu awan gelap, apalagi petir.

________________________
Kontributor: Imam Achmad Baidlowi
Instagram: @imamachmadb
Tags: Media KomunitasMuhammadiyahSilamSuara Muhammadiyah
Imam Achmad Baidlowi

Imam Achmad Baidlowi

  • Santri di Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang
  • Menggemari Film India dan Studi Peradaban Islam

Related Posts

ham
Silam

Keadilan HAM di Papua: Antara Impian dan Kenyataan

by Redaksi
13/12/2020
0

Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan norma yang mengatur hubungan antara negara (state) dengan individu-individu (civil). Teori John Locke tentang hak...

Read more
nasib sendiri

Papua dan Keadilan: Mengapa Ada Keinginan Menentukan Nasib Sendiri?

13/12/2020
Nagorno-Karabakh

Perang Kepentingan di Nagorno-Karabakh

09/12/2020
mesin cetak

Revolusi Mesin Cetak, Beri Akses Pengetahuan dan Ilmu Pada Semua Orang

02/09/2020
indonesia raya

Indonesia Raya, Lisensi Hak Ciptanya Dicuri Pemerintah

27/08/2020

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Post

  • songgoriti

    Apa Salahnya Memanjakan Tubuh di Songgoriti?

    0 shares
    Share 291 Tweet 182
  • Di Tengah Covid 19 Akuntan Publik Dituntut Untuk Tetap Menjaga Kualitas dan Ketepatan Opini

    0 shares
    Share 7 Tweet 5
  • Ramai-Ramai Share Buku PDF Gratis, Nyolong Kok Diumumin

    0 shares
    Share 156 Tweet 97
  • Program Sister City dan Dampaknya di Indonesia

    0 shares
    Share 2 Tweet 2
  • Aku Adalah Meganthropus dan Aku Bahagia

    0 shares
    Share 2 Tweet 1
  • REDAKSI
  • DISCLAIMER
  • KIRIM TULISAN
  • KONTAK KAMI
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
Lintas Batas, Dari Sudut Pandang Realitas

© 2018-2020 Lintas Batas - Media Independen Mahasiswa

No Result
View All Result
  • Home
  • Opini
  • MILD
  • GKB
  • Lipsus
  • Resensi
  • Resah
  • Silam
  • Kirim Tulisan

© 2018-2020 Lintas Batas - Media Independen Mahasiswa

Welcome Back!

Sign In with Google+
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Google+
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist