Siapa sih yang tak kenal UGM? saya kira hampir seluruh siswa SMA Indonesia berkeinginan untuk berkuliah di UGM. UGM atau Universitas Gadjah Mada merupakan salah satu perguruan tinggi negeri yang terletak di Sleman, Yogyakarta.
Pada mulanya, UGM merupakan gabungan dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta dan sekitarnya yang kemudian disatukan oleh pemerintah pada tahun 1949. Gadjah Mada sendiri berasal dari nama seorang tokoh di masa kerajaan Majapahit yang berkeinginan untuk menyatukan Nusantara. Inspirasi inilah yang menyebabkan nama Gadjah Mada disematkan di “kampus biru” ini.
Sekali layar terkembang, surut kita berpantang, UGM menjelma menjadi salah satu kampus bergengsi di Indonesia. Berbagai julukan unik dan gosip liar mulai bermunculan seiring meluasnya jangkauan mahasiswa di UGM. Tidak hanya dari Indonesia saja, mahasiswa UGM juga datang dari negara-negara tetangga, baik yang dekat maupun yang jauh.
Tak elak beberapa kampus menumpang istilah “UGM” agar bisa meningkatkan brandingnya. Familiarisasi tipu-tipu ini akhirnya menjadi teknik marketing ampuh yang digunakan pihak kampus maupun mahasiswa. Tak jarang juga menjadi bahan bercandaan di forum-forum mahasiswa lintas kampus. Berikut bukti bahwa UGM tidak kemana-mana, tapi ada dimana-mana:
1. Universitas Gamping Mengidul
UGM versi Universitas Gamping Mengidul merupakan istilah yang merujuk pada Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Hal ini dikarenakan UMY terletak di bagian Selatan daerah Gamping. Mengidul sendiri berasal dari kata kidul yang dalam bahasa Jawa berarti selatan.
Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang berdiri sejak tahun 1981 ini sebenarnya juga menjadi salah satu kampus yang patut diperhitungkan di Yogyakarta, meskipun pada akhirnya banyak pelarian dari UGM asli yang gagal lolos seleksi SNMPTN maupun SBMPTN pindah haluan menuju UGM KW ini.
2. Universitas Gandeng Mall
UGM versi Universitas Gandeng Mall merupakan istilah yang merujuk pada Universitas Islam Malang atau UNISMA. Julukan ini muncul karena disamping UNISMA terdapat sebuah pusat perbelanjaan yang bernama Dinoyo Mall. Tembok diantara keduanya bahkan rapat menyatu. Mungkin jika dilihat sekilas, yang memisahkan keduanya hanyalah bilik ATM bersama.
Sebelum dibangun mall, tempat tersebut dulunya merupakan pasar tradisional yang ramai. Namun seiring masuknya investasi modal, pasar tersebut dimodernisasi menjadi mall dan pasar modern di sebelahnya. Hal ini benar-benar memudahkan mahasiswa hedon untuk bersenang-senang walaupun hanya jalan kaki dari kampus.
3. Universitas Gawe Mlarat
UGM versi Universitas Gawe mlarat merupakan istilah yang ditujukan kepada kampus-kampus dengan biaya mahal. Gawe mlarat sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti “membuat miskin”. Dengan biaya studi yang super mahal, tentu dikhawatirkan akan membuat miskin perlahan para mahasiswa di kampus tersebut. Kecuali jika anda anak dari Chairul Tanjung atau Raffi Ahmad.
Dilansir dari Tribunnews, terdapat 5 universitas dengan biaya termahal di Indonesia, yakni President University, Swiss German University, Universitas Ciputra, Universitas Pelita Harapan dan Universitas Trisakti. Setidaknya untuk bisa lulus dari kampus tersebut, kita membutuhkan biaya minimal 100 juta.
4. Universitas Gajayana Malang
UGM versi Universitas Gajayana Malang merupakan singkatan lain dari akronim yang biasanya digunakan, yakni UNIGA. Walaupun jika dilihat dari nama kampusnya, tidak salah juga apabila disebut UGM. Namun dari pihak kampus sendiri, istilah yang resmi digunakan adalah UNIGA Malang.
Hanya saja banyak mahasiswa yang lebih sepakat apabila disebut sebagai UGM. Toh jika di Malang, UGM yang benar-benar UGM ya hanya Universitas Gajayana Malang. Keduanya juga sama-sama mengakuisisi kata “Gajah”, walaupun di akhir kata memiliki perbedaan.
Disadari atau tidak, istilah UGM memang terbukti nyata meningkatkan branding sebuah institusi. Tidak peduli itu menjadi sebuah lelucon atau perintah resmi, yang jelas UGM akan selalu ada dimana-mana. Dan tak menutup kemungkinan singkatan UGM akan berganti menjadi UGA karena beberapa waktu lalu sempat ramai mengenai Gadjah Mada yang sebenarnya seorang muslim dan memiliki nama Gaj Ahmada.
_____________________
*Kontributor adalah Ketua Tim Riset Lintas Batas
IG: @masaqin_
Discussion about this post